You have reached the website
You have a subscription product in your cart. In order to add this type of product, you can clear current cart or add the new product to the subscription.
Apa Perbedaan Kopi Komersial, Specialty, dan Kopi Premium?

Semarak dunia kopi tidak hanya melanda Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Kopi juga merupakan industri komoditas terbesar kedua di dunia setelah petroleum. Hal ini membuat kopi menjadi salah satu bisnis yang paling menjanjikan di dunia.
Terlebih, kopi adalah minuman yang sangat digemari oleh berbagai kalangan sehingga peminum kopi mudah dijumpai di mana saja.
Dalam menyeduh kopi, biji kopi terbagi ke dalam beberapa grade dan masing-masing grade menyajikan kualitas kopi yang berbeda. Secara luas, biji kopi biasanya terbagi atas tiga grade, yakni biji kopi premium, kopi specialty, dan juga kopi komersial.
Perbedaan grade tersebut menjadi dasar sebelum kopi tersebut sebagai kopi premium, specialty, maupun komersial. Untuk mengelompokkan setiap kopi ke dalam grade-grade tersebut, ada beberapa langkah untuk melakukan pengukuran serta penilaian.
Sebelum menjadi biji kopi siap seduh, buah kopi harus melalui proses depulping dan pengeringan untuk memproduksi apa yang diketahui sebagai green beans atau kopi mentah yang belum di-roasting. Dari situ, kopi mentah tersebut akan dinilai dan penilaian dapat dilakukan melalui sistem klasifikasi.
Kopi tersebut akan dinilai oleh para Q Grader, atau orang-orang yang memiliki kualifikasi untuk menilai sebuah kopi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, Adapun beberapa kriteria yang dipertimbangkan saat menilai sebuah kopi adalah daerah asal kopi, ketinggian asal kopi, varietas botanikal, pengolahan (kering vs. basah), ukuran biji, angka kecacatan, jumlah kecacatan kopi yang diizinkan, kepadatan biji, kualitas cupping, hingga bentuk dan warna biji kopi.
Baca Juga: Kelebihan Kopi dari Mesin Otomatis NESCAFÉ Dolce Gusto
Pada umumnya, kriteria-kriteria tersebut menjadi pertimbangan bagaimana grade kopi akan ditentukan, dan masing-masing masuk ke dalam kategori apa. Meski demikian, kriteria tersebut tidak semua digunakan tidak digunakan secara keseluruhan karena masing-masing negara memiliki pertimbangan tertentu sehingga menghasilkan grade yang berbeda-beda.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan pedoman dari Organisasi Kopi Internasional (ICO), klasifikasi robusta berdasarkan angka kecacatan adalah sebagai berikut:
- Grade 1: total kecacatan maksimal 11
- Grade 2: total kecacatan maksimal antara 12 dan 25
- Grade 3: total kecacatan maksimal antara 26 dan 44
- Grade 4a: total kecacatan maksimal antara 45 dan 60
- Grade 4b: total kecacatan maksimal antara 61 dan 80
- Grade 5: total kecacatan maksimal antara 81 dan 150
- Grade 6: total kecacatan maksimal antara 151 dan 225
Pertimbangan kecacatan juga dipengaruhi oleh benda apa yang ditemukan dalam biji kopi tersebut dan ada beberapa hal yang memiliki bobot lebih dari 1, seperti batu, ranting atau tanah keras berukuran besar bernilai 5, sementara batu, ranting, atau tanah berukuran medium bernilai 2. Artinya, semakin kecil jumlah kecacatannya, semakin tinggi bertingkat grade coffee tersebut.
Perbedaan kopi komersial, specialty, dan premium
Sebelum Anda memilih grade apa yang hendak Anda nikmati, kami telah memilah hal apa saja yang membedakan grade biji kopi yang terbagi ke dalam tiga kategori, antara lain:
-
Kopi Specialty
Di Industri kopi, istilah kopi specialty merujuk pada kopi yang memiliki grade tertinggi saat melalui proses green grading yakni Grade 1 dengan nilai cupping di atas 80. Artinya, kopi tersebut memiliki kecacatan yang sangat minimum. Atau tidak ada cacat primer dan 0-3 cacat sekunder.
Kopi juga harus sempurna saat cupping dan tidak diperkenankan ada biji yang belum matang sempurna. Selain itu, kelembaban harus terjaga di antara 9-13%.
Angka penilaian cupping yang berada di atas 80 artinya kopi tersebut menghasilkan karakteristik rasa disertai atribut pelengkap seperti keasaman dan mouthfeel. Meski demikian, penilaian secara spesifik dan karakter rasa dari setiap kopi beragam tergantung pada jenis roast dan daerah asal. -
Kopi Premium
Secara umum, kopi premium adalah kopi yang mendapatkan grade two pada proses green grading. Artinya, meski kopi premium memiliki standar yang sama dengan kopi specialty, namun mereka mendapat nilai sedikit di bawah kopi specialty berdasarkan tingkat kecacatan primer dan jumlah biji kopi yang masih mentah.
Meski tidak berpengaruh banyak, namun bagi grader, perbedaan dapat dirasakan dan memberi dampak sedikit negatif pada rasa kopi. Nilai cupping pada kopi premium biasanya berkisar di angka 70-79. Sesuai dengan penilaian dan grade, harga kopi premium berada di bawah kopi specialty. -
Kopi Komersial
Kopi komersial merupakan kopi yang biasa ditemui dengan mudah. Dari segi grading, kopi kategori ini berada di bawah kopi specialty dan premium atau di bawah 70. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa kualitas kopi komersial dianggap paling rendah dibanding specialty dan premium. Maka dari itu, harganya pun lebih murah.
Kemasannya kopi komersial dapat dikenali dengan mudah. Rata-rata kopi komersial sudah dikemas dalam botol, atau sudah digiling dan dikemas di dalam plastik atau kertas. Kopi komersial biasanya di-roasting dan dikemas skala besar di bawah merek terkenal.
Beragam jenis biji kopi yang ada dapat Anda pilih kualitasnya sesuai dengan selera dan tentunya, kantong. Namun demikian, mencoba kopi dengan kualitas grade biji kopi yang spesial membutuhkan kemampuan penyeduhan yang sama baik agar nikmat. Oleh karena itu, mesin kopi kapsul NESCAFÉ Dolce Gusto menjadi pilihan yang tepat dan memiliki berbagai varian bagi Anda yang ingin menikmati kopi dengan praktis.
Rasakan nikmatnya kopi premium karena hanya biji kopi terbaik yang lolos grading untuk digunakan dalam NESCAFÉ Dolce Gusto. Biji kopi terpilih yang telah melalui proses pengolahan hingga roasting yang menghadirkan aroma dan body kopi yang nikmat dan dapat Anda nikmati dalam satu sentuhan jari.