You have reached the website

Mengenal Karakter Kopi Arabika dari Indonesia

Mengenal Karakter Kopi Arabika dari Indonesia

Sudah bukan rahasia lagi jika Indonesia termasuk ke dalam salah satu produsen kopi arabika dan robusta terbesar di dunia. Kehadiran kopi di Indonesia pada mulanya berawal dari orang-orang Belanda yang pada tahun 1616 mengirimkan kopi dari Eropa untuk dibudidayakan.

Pengiriman oleh orang Belanda sendiri tidak lama setelah orang-orang Eropa mulai mengenal kopi pada masa tersebut yang didapatkannya dari pedagang Arab yang berada di sebuah pelabuhan di Yaman. Seiring perkembangannya hampir setiap daerah di Indonesia kini punya kopi andalannya masing-masing.

Melimpahnya kopi di Indonesia pun menjadikan Indonesia salah satu produsen kopi terbesar di dunia. Dari data Kementerian Pertanian 2019, pada 2015 Indonesia setidaknya menghasilkan 639 ribu ton kopi per tahun.

Hal ini pun menempatkannya di urutan keempat negara penghasil kopi terbesar setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Pada 2019, Indonesia bahkan mampu memproduksi hingga 729 ton kopi.

Namun, siapa sangka bahwa 70% penduduk dunia lebih menyukai kopi arabika dibandingkan dengan kopi robusta? Hal ini pun menjadi keuntungan tersendiri di Indonesia sebab kopi arabika mampu tumbuh subur, sehingga menjadikannya komoditi yang paling banyak diperdagangkan.

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Seputar Kopi Latte

Beberapa negara tujuan ekspor kopi Indonesia menurut Kementerian Pertanian antara lain Amerika Serikat, Malaysia, Jepang, Mesir, Italia, Jerman, hingga Inggris.

Masih merujuk pada Outlook Kementerian Pertanian 2019, Provinsi Aceh merupakan daerah penghasil kopi arabika terbesar di Indonesia pada tahun 2017 hingga mencapai 61,76 ribu ton. Selain Aceh, ada juga Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, serta Sumatera Barat. Total share daerah ini pun mencapai 81,99% atau produksi rata-rata tahun 2015-2019 sebesar 139,68 ribu ton.

Lantas, seperti apa karakteristik kopi arabika dari Indonesia yang menjadikannya tersohor dan berbeda dengan kopi arabika dari negara lain? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

Kopi Gayo, Aceh

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Aceh merupakan penghasil kopi arabika terbesar di Indonesia. Salah satu jenis kopi arabika yang terkenal dan menjadi komoditi unggulan, yakni kopi gayo yang bersumber dari dataran tinggi, Gayo di Aceh Tengah.

Beberapa karakteristik kopi arabika gayo yang menjadikannya favorit banyak orang antara lain tingkat keasaman yang tinggi dengan body sedang. Selain itu, kopi jenis ini punya long sweet aftertaste, tropical fruit, serta spice.

Kopi Java Preanger, Jawa Barat

Di dalam Bahasa Belanda Parahyangan atau Priangan disebut sebagai Preanger. Daerah di Jawa Barat yang bergunung-gunung ini menjadi tempat terbaik kopi arabika untuk tumbuh. Kopi Java Preanger pun menyebar di perkebunan kopi di kawasan Gunung Papandayan, Malabar, Burangrang, Manglayang, hingga Tangkuban Perahu.

Bagaimana dengan karakteristiknya? Kopi Java Preanger ini pada dasarnya punya body dan tingkat keasaman yang rendah. Ciri lain dari kopi jenis ini pun terbilang fermented hint dan sugar browning.

Kopi Manggarai, Flores

Berpindah ke daerah timur Indonesia ada kopi manggarai di Flores, Nusa Tenggara Timur. Khusus untuk kopi dari daerah ini ternyata punya cita rasa dan aroma khas yang menjadikannya berbeda dengan kopi arabika lainnya di Indonesia.

Hadir dengan tingkat kekentalan yang cukup pekat serta keasaman yang rendah menjadikan kopi manggarai disukai banyak orang. Karakteristiknya sendiri antara lain nutty, tropical fruit, chocolate, serta medium body.

Kopi Wamena, Papua

Masih di kawasan Indonesia timur, tepatnya di Wamena, Kabupaten Jayawijaya  Provinsi Papua ada kopi wamena yang tersohor. Kopi wamena ini dikenal dengan rasanya yang smooth dan balance serta aroma harum floral yang unik. Karakteristik kopi arabika dari kawasan ini pun boleh dibilang agak berbeda karena mampu menghasilkan rasa yang earthy dan smoky aftertaste.

Kopi Kintamani, Bali

Tidak hanya dikenal sebagai surga wisata, Bali juga punya kopi arabika terbaik di Indonesia, yaitu kopi kintamani yang tumbuh subur di kawasan Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Adanya aroma citrusy pada kopi kintamani menjadi salah satu karakteristik kopi ini. Belum lagi medium body dengan tingkat keasaman yang rendah menjadikan kopi kintamani disukai oleh banyak orang yang tidak suka kopi yang terlalu asam.

Demikianlah perkenalan singkat mengenai karakter kopi-kopi arabika dari Indonesia. Intinya, setiap daerah di Indonesia yang punya kopi arabika menawarkan rasa dan karakteristik yang berbeda dengan satu dan yang lainnya.

Proses perawatan yang panjang dan lebih teliti menjadikan kopi arabika punya harga tinggi. Untuk menikmati kopi jenis ini, Anda punya alternatif berupa Grande Intenso Arabica dari NESCAFÉ Dolce Gusto yang memang merupakan kopi arabika murni yang aromatik.

Perpaduan biji kopi pilihannya yang diproses melalui penggilingan dan roasting khusus menghadirkan rasa arabika murni yang maksimal untuk setiap cangkir Grande Intenso Arabica.